(CbM Bill) Arista - 16-09-2010 “First Day” (part 2)
Arista berlari tanpa menghiraukan teriakan Bu Wirna itu, Ia merasa harus segera sampai ke kelas 12Science2 yang berada di lantai 2 sekolah. Beberapa kelas hening sekali karena sedang ulangan. Namun, bagi anak Social hal tersebut tidak berlaku, karena sampai saat Arista berjalan kencang melewati kelas mereka, mereka masih santai di halaman kelas mereka. Dan ketika ia sudah berada di samping kelasnya, Arista mengambil nafas yang sepertinya sudah ia habiskan selama jalan dari depan ke kelasnya ini.
“Anak–anak buka halaman 203. materi ini banyak keluar di soal–soal Ujian Nasional. Terutama untuk rumus” kata–kata Pak Ahdi terhenti ketika mendengar suara pintu diketuk. “Masuk” jawab Pak Ahdi sambil melihat bangku mana yang masih kosong. Karena tak ada jawaban, kemudian Pa Ahdi berkata “Arista! ayo masuk! kamu telat 5 menit!”, siswa–siswi 12Science2 menengok ke arah pintu. Pak Ahdi memang sudah mengenali murid–murid TST / TwelveSciTwo ini, sudah selama kurang dari 2 tahun Pak Ahdi mengajar Fisika dikelas ini.
“Anak–anak buka halaman 203. materi ini banyak keluar di soal–soal Ujian Nasional. Terutama untuk rumus” kata–kata Pak Ahdi terhenti ketika mendengar suara pintu diketuk. “Masuk” jawab Pak Ahdi sambil melihat bangku mana yang masih kosong. Karena tak ada jawaban, kemudian Pa Ahdi berkata “Arista! ayo masuk! kamu telat 5 menit!”, siswa–siswi 12Science2 menengok ke arah pintu. Pak Ahdi memang sudah mengenali murid–murid TST / TwelveSciTwo ini, sudah selama kurang dari 2 tahun Pak Ahdi mengajar Fisika dikelas ini.
“Maaf Pak saya terlambat” ampun Arista sepertinya tidak mempan bagi Guru Fisika yang dikenal cukup galak ini. “Silahkan duduk” jawab Pak Ahdi setelah membalas jabatan tangan Arista. “Baik, kita lanjutkan ke materi tadi dan untuk Arista, kamu saya beri sedikit hadiah, merangkum rumus–rumus bab Gelombang! mengerti?”. “mengerti Pak” jawab Arista lemas di atas kursinya. Stefani mencubit tangan Arista, “Tha, kenapa kamu telat?” dan dibalas oleh senyum sinis Arista “Kesiangan!”. Stefani dan Kanya pun mengerti, keduanya langsung memperhatikan kembali pelajaran. Arista adalah anak yang tak bisa diganggu ketika sedang memperhatikan sesuatu.
***
***