Kenapa Pasar Tradisional?
Ini cerita di hari minggu pagi, hari pertama shaum di bulan suci Ramadhan 1435 H. Pagi ini aku bersama ibu dan teh resti pergi ke pasar tradisional, ini bukan kali pertama aku pergi kesana bersama ibu. Sejak kecil ibu sudah sering membawaku kesana, meskipun tidak begitu lama karena harus membawa aku dan kakak yang masih kecil dan rasanya aku hanya mengeluh menangis tanpa ingat betul kenapa aku begitu. Ada banyak pertanyaan di dalam benakku, kenapa harus ke pasar tradisional? Supermarket sudah beredar luas di Sukabumi, dan setiap belanja bulanan keluarga ku selalu pergi ke supermarket besar. Tapi untuk kebutuhan makan setiap hari, ibu selalu minta teh resti untuk pergi ke pasar. Jujur, menurutku pasar tradisional di Sukabumi bukan tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi, kurangnya penataan tempat serta perhatian terhadap kebersihan membuatku hanya senang berjalan – jalan di luar pasar dan sangat menghindari bagian kotor dari pasar. Di sepanjang jalan aku mengeluh (sebelum m...